Sejarah Kelahiran Filsuf Yunani

Sejarah Kelahiran Filsuf Yunani
Sejarah Kelahiran Filsuf Yunani
Sejarah Kelahiran Filsuf YunaniYuanai menjadi tempat kelahiran filsafat pada zaman kuno abad 7 SM. Meskipun pada masa tersebut Yunani sedang mengalami kegoncangan politik yang diakibatkan serangan dari bangsa Doria. Namun di Ionia lahir para filsuf besar yang menjadi cikal bakal kemunculan pemikiran brilian yang akan merubah peradaban Yunani dan juga Dunia Barat di masa mendatang.

Sejarah Kelahiran Filsuf Yunani

Perkembangan dari hasil pemikiran besar filosof Yunani ini tidak terlepas dari pengaruh pemikiran budaya Timur yaitu salah satunya dari pemikiran budaya Mesir dan Babylonia. Kontribusi dari dua kebudayaan tersebut dapat terlihat dari pemahaman orang Yunani tentang perhitungan Matematika yang sangat di pengaruhi oleh perhitungan Matematika Mesir. Sedangkan pemaham tentang Astronomi orang-orang Yunani cenderung di pengaruhi oleh pemikiran orang Babylon.

Meskipun dalam penerapannya terdapat perbedaan, tapi itu tidak dapat mngelakan pengaruh dari dua kebudayaan Timur tersebut. Jauh sebelum Yunani peradaban Timur sudah mengalami perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat, bahkan muncul tokoh-tokoh besar dari peradaban Timur yang kemudian menjadi patokan para pemikir Tokoh Dunia. Pemikiran-pemikiran besar Timur kemudian menjelma menjadi Filsafat Timur yang memunculkan banyak peradaban moden kuno yang sampai sekarang masih menjadi misteri bagi dunia modern.

Yunani menjadi kiblat bagi kelahiran filsuf eropa. Di kota Miletus, Ionia lahir filsuf pertama Yunani Thales dengan pemikirannya mengenai asal usul dunia ini berasal dari air. Bagi Thales air merupakan pokok dan dasar dari segala yang ada di alam semesta. Kekuatan dan daya kreatifitas air yang berdiri sendiri tanpa adanya sebab akibat dari luar, air tampil dalam segala bentuk, tak terbinasakan dan bersifat mantap.

Tokoh Filsafat Barat Klasik

1. Thales (625-546SM)

Thales (625-546SM) lahir di kota Miletus, Ionia Yunani. Kota Miletus merupakan salah satu kota subur yang ada di Ionia. Mayoritas penduduk Miletus sebagian besar merupakan para pendatang dari Yunani di Asia Kecil. Kemakmuran yang terdapat di kota Ionia menyebabkan orang-orangnya banyak menyempatkan diri untuk berdialog antar sesama penduduknya. melalui dialog dan diskusi inilah kemudian memunculkan berbagai pemikiran besar yang kemudian dijadikan sebagai patokan pandangan orang-orang Yunani. Kemakmuran menjadi berkah bagi mereka untuk melakukan diskusi yang kemudian menjadi cikal-bakal filsafat.

Thales menjadi Filsuf pertama Yunani yang mempertanyakan asal usul segala sesuatu. Bagi Thales air menjadi jawaban asal mula segala sesuatu. Kesimpulannya tentang air tidak terlepas dari pengamatannya terhapat segala sesuatu yang ada dalam diri sebuah benda. Tak terkecuali api menurut Thales merupakan hasil dari sebuah kelembaban air yang akhirnya menimbulkan panas dan membentuk api. Tidak ada benih yang terlepas proses kelembaban, dimana hakekat dari kelembaban itu sendiri adalah air. Dalam bidang politik Thales pernah manjabat bidang-bidang strategis diantaranya menjadi penasehat militer dan tehnik dari raja Krosus di Lydia. Thales juga pernah menduduki jabatan sebagai penaset politik bagi dua belas kota yang ada di Ionia.

 2. Anaximandros (610-546SM)

Tidak ada bukti pasti pada tahun berapa kelahiran Anaximandros di kota Miletus, naamun menurut Apollodorus pada saat olimpiade ke 58 pada tahun 547/546SM umur Anaximandros diperkirakan sudah berusia 63 tahun. Dari pengamatan tersebut di Anaximandros lahir pada tahun 510SM. Sedangkan untuk kematiannya pada tahun 546SM tidak lama setelah olimpiada tersebut selesai.

Anaximandros berkontribusi dalam bidang dalam bidang geografi dan astronomi. Dalam bidang geografi Anaximandros menjadi orang pertama yang telah membuat peta dunia, meskipun tidak sekomplit peta zaman sekarang. Peta tersebut dibuat ketika dia memimpin ekspedisi dari Miletos untuk membangun kota perantauan di Apollonia yang terdapat di laut hitam. sedangkan dalam bidang astronomi Anaximandros telah mengadopsi jam matahari yang disebut Gnomon.

Sebagaimana Thales yang menjadi gurunya , Anaximandros juga mempertanyakan kembali tentang asl muasal segala sesuatu. Bagi Anaximandros bukan air yang menjadi asal muasal segala benda tetapi ia merupakan prinsip abstrak yang menjadi dasar segala sesuatu. ia bersifat abadi tak terubahkan yang meliputi segala sesuatu yang berada di alam raya sebagai unsur yang berlawanan antara satu dengan yang lainnya. Pandangan Anaximandros ini di kenal dengan nama to Apeiron. Karena pandangannya yang bertentangan denagan gurunya inilah yang kemudian membuat Anaximandros terkenal di Ionia.

3. Anaximenes (585-528SM)

Anaximenes of Miletus berasal dari Milesian School of Philosopy yang berada di Ionia. Sebagaimana para pendahulunya, Anaximenes mempertanyakan asal mula segala sesuatu. Dia menolak pemikiran Thales dan Anaximandros, menurutnya bukan air ataupun to aperion yang menjadi dasar segala sesuatu tetapi udaralah yang menjadi asal mula segala sesuatu. Udara merupakan non materi yang tak terbatas jumlahnya dan tidak dapat di bagi. 

4. Pythagoras (570-495SM)

Tidak ada yang tahu pasti tahun kelahiran Pythagoras, ia dilahirkan di daerah Samos Ionia. Matematika menjadi pokok ajaran utama Pythagoras, karena baginya bilangan bisa menjelaskan semua yang ada di alam semesta. Menurutnya alam semesta terdiri dari harmoni-harmoni nada dan angka.

Pythagoras mewariskan rumus Teorama Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hypotenusa segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi siku-sikunya. Konsep angka inilah yang kemudian menjadi kepercayaan religius bagi penganutnya. Ajaran Pythagoras melarang segala sesuatu yang telah terjatuh ke tanah untuk di ambil kembali. Matematika Pythagoras bukan hanya merupakan ilmu eksak saja tetapi juga matematika metafisik.

 5. Heraklietos (540-480SM)

Heraklietos berasal dari Efesus di Asia Kecil yang hidup pada abad 5SM dari keluarga Terhormat. Watak Heraklietos bisa di bilang sombong dan menganggap rendah bukan hanya masyarakat biasa tetapi juga mencelah para filsuf yang semasa dengan zamannya. Menurutnya kebanyakan manusia itu jahat dan bodoh, bahkan ia mengutuk penduduk Efesus.

Alam raya bagi Herakleitos berasal dari api sebagai dasar dari segala sesuatu. Karena api memiliki untuk yang terus menerus berubah tanpa henti-hentinya. Dunia harus di tafsirkan dari prosesnya bukan dari bendanya. Tidak ada sesuatu yang berubah kecuali perubahan itu sendiri. Seseorang yang sedang melangkah di air tidak akan bisa melangkah secara bersamaan di temwaktu dan tempat yang berbeda. Selain tentang api sebagai awal mula segala sesuatu, Herakleitos memunculkan konsep tentang logos yang tidak dapat diamati. Logos merupakan logika yang mengatur perubahan fenomena yang tidak bersifat arbitrer melainkan hal yang rasional bagi pemahaman manusia.

0 Response to "Sejarah Kelahiran Filsuf Yunani"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel