Biografi Ibnu Sina

Biografi Ibnu Sina
Biografi Ibnu Sina
Biografi Ibnu Sina - Abu 'Ali al-Husayn b. 'Abd Allah b.Sina lahir di Afshana, dekat Bukhara di Persia. Ibnu Sina seorang yang sangat pintar dan mempunyai ingatan luar biasa kuat, sehingga pada umur 14 tahun melewati guru-gurunya. Selain ahli filsafat, ia juga seorang dokter yang baik dan ia banyak membaca. 

Biografi Ibnu Sina

Pada umur 21 tahun Ibn Sina menulis buku filsafat yang pertama. Ia seorang penasihat yang baik dan beberapa kali menjadi menteri. Sepanjang hari ia sibuk dengan perkara-perkara politik negara, dan ia menulis di waktu malam. Ia seorang ahli filsafat dan dokter, tetapi menulis juga tentang fisika, kimia, astronomi, matematika, musik. Ia menulis sekitar 131 buku mengenai filsafat, kedokteran dan ilmu-ilmu lain. Ia sanggup menulis bukunya sambil berkuda dan di perjalanan, pernah juga di penjara. Pikiran Artistoteles menjadi dasar filsafatnya, tetapi ia tidak segan-segan ikut mengembangkan pikirannya sendiri dalam menerangkan ajaran Aristoteles. Ibnu Sina meninggal dunia dan dikuburkan di Hamadan (Ekbatana) di Persia, tahun 1037.

Dalam filsafatnya, ia mengikuti Artistoteles, tetapi menyesuaikan pandangan Aristoteles dengan kenyataan konkret sehari-hari. Ia mencari dasar pengetahuan dan hal yang dapat menjamin kebenaran pengetahuan. Maka diutamakannya metafisika dan logika. Khususnya dalam logika, ajaran Aristoteles disesuaikan dengan perubahan yang terdapat di dunia. Demikian ia menekankan perbedaan antara yang mutlak dengan yang nyata, pengertian mutlak selalu dan di mana-mana benar berbeda dari pengertian yang benar dalam situasi tertentu. Dalam metafisika ia menyatukan pandangan tiga filsuf besar sebelumnya, Artistoteles, al-Farabi dan Plotinus. Uraian Plotinus mengenai Allah pada waktu itu disangka bagian penutup dari metafisika Artistoteles dan hal itu berpengaruh dalam segenap karya filsafat zaman itu. 

Ibn Sina berpikir tentang hakikat dari yang ada , tetapi lebih tertarik kepada inti hakikat itu sendiri. Dari mana makhluk memperoleh ada -nya dan bagaimana itu mendapat bentuk dalam hakikat. Disimpulkannya bahwa karunia ada berkaitan dengan terang pengertian. Maka kepastian pertama bagi akal budi manusia, ialah ada yang ditangkap melalui panca-indera. Tetapi pengertian ada itu demikian mendalam bahwa dapat ditangkap juga tanpa bantuan indera. Intuisi itu demikian kuat sehingga jiwa dapat juga langsung mengerti kenyataan, lepas dari badan. Itu berarti bahwa ada nya itu tidak mutlak perlu dalam manusia dan dalam makluk mana pun. Hakikat, inti manusia, kuda atau batu tidak mengandaikan bahwa ada seorang manusia, atau kuda atau batu tertentu. Ada nya itu diberikan kepada makhluk konkret oleh suatu kenyataan yang lain dari mereka semua.

Kenyataan lain itu bukan suatu hakikat yang berbeda dari ada nya, tetapi hakikatnya ialah ada nya. Pencipta itu sebab awal, sebab itu bukti ada nya Allah terbatas pada metafisika, bukan kepada fisika. Maka Allah itu Yang awal terhadap alam semesta, Allah mengawali alam semesta dan karena itu juga di luarnya dan segalanya datang dari Dia melalui proses emanasi. Yang awal, yakni Yang ada itu memang esa, maka yang datang dari yang esa tak mungkin tidak hanya satu. Dari Yang Ada datang satu Pengertian Esa. Pengertian Esa ini disebabkan, maka pada hakikatnya berganda antara ada dan pengertian . Masuklah yang ganda dalam dunia, suatu pengertian surgawi dan suatu badan surgawi. Demikian langkah demi langkah terjadi lapisan pengertian, sampai kepada yang kesepuluh, yakni pPngertian Pengatur, yang mengatur langit dan bumi ini. 

Jiwa manusia dalam dirinya hanya dapat mencapai tiga derajat abstraksi: rasa, khayalan dan pandangan, yang menghasilkan pandangan tertentu saja. Jiwa juga menyadari pengertian yang diberikan kepadanya dari luar. Dalam intuisi itu jiwa menyatukan diri dengan Pengertian Pengatur. Dengan demikian, ada dan pengertian mengalir seperti sungai dari Yang mutlak Ada sampai kepada batas-batas terakhir ciptaan. Dari situ ada aliran kembali, yang disebabkan oleh cinta-kasih ciptaan dan keinginan akan Pencipta, sampai kepada Yang mutlak Ada. Jiwa manusia terarah kepada kebaikannya dengan gerak pengertian dan cinta akan Pengertian Pengatur dan melalui itu kepada Yang mutlak Ada, berupa Kebaikan murni. Pada tingkat-tingkat lebih tinggi, jiwa manusia dapat langsung mengarahkan diri kepada Kebaikan murni itu.

Ibn Sina yakin bahwa jiwa manusia tidak dapat mati. Jiwa tidak dapat dirusak sebab tidak menyangkut materi. Bukti bahwa jiwa lepas dari materi, ialah bahwa sanggup menangkap pengertian, yang samasekali bukan jasmani. Ia lebih ragu mengenai kebangkitan badan. Akhirnya ia rupanya melihat kebangkitan itu dalam arti lambang, simbolis.

Ajaran dan tulisan Ibn Sina berpengaruh lama, bukan hanya di kawasan Arab dan Islam, tetapi juga di Eropa Barat. Terjemahan karyanya ke dalam bahasa latin dimulai pada abad kesepuluh di Sicilia, dan kemudian di Spanyol dan di Prancis selatan. Di situ ia dikenal dengan nama Avicenna dan sampai abad keenambelas pengajaran ilmu kedokteran diberikan berdasarkan bukunya Qanun fi-l tibb (Ilmu kedokteran). Pengaruhnya dalam filsafat Eropa bertahan lebih lama lagi, biar lebih diperdebatkan.

Karya-Karya Ibnu Sina

Karya yang membahas tentang politik:

  • Risalah As-Siyasah
  • Fi Isbati an-Nubuwah
  • Al-Arzaq

Karya yang membahas tentang tafsir:

  • Surah al-Ikhlas
  • Surah al-Falaq
  • Surah an-Nas
  • Surah al-Mu’awizataini
  • Surah al-A’la

Karya yang membahas tentang Psikologi:

  • Al-Urjuzah fi At-Tibi
  • Al-Adwiyah al-Qolbiyah
  • Kitabuhu al-Qoulani
  • Majmu’ah Ibn Sina al-Kubra
  • Sadidiyya

Karya yang membahas tentang Logika:

  • An-nasy'ah ats-tsaniyah
  • Al-Mukhtashar al-Ausath
  • Al-Isyaquji
  • Mujiz
  • Kabir wa Shaghir
  • Al-Mantiq (di buat untuk Abul Hasan Sahli)
  • Mantiq Al Masyriqin

Karya yang membahas tentang Musik:

  • Al-Musiqa

Karya yang membahas tentang Fisika:

  • Fi Aqsami al-Ulumi al-Aqliyah

Karya yang membahas tentang Filsafat:

  • As-Syifa’
  • Hikmah al-Masyiriqiyyin
  • Kitabu al-Insyaf
  • Danesh Nameh
  • Kitabu al-Hudud
  • Uyun-ul Hikmah
  • An-Najat
  • Al-Isyarat
  • An-Nufus

Karya yang membahas tentang Puisi:

  • Al-Qasidah Al-Muzdawiyyah
  • Al-Qasidah Al- 'Ainiyyah

Karya tentang Esai:

  • Hayy ibn Yaqzhan
  • Risalah Ath-Thair
  • Risalah fi Sirr Al-Qadar
  • Risalah fi Al-'Isyq
  • Tahshil As-Sa'adah

Karya yang membahas tentang Kedokteran:

  • Al-Qanun (Berisi tentang pengobatan timur yang kemudian menjadi kitab kedokteran utama di dunia Barat sampai sekarang)

0 Response to "Biografi Ibnu Sina"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel